Arsip Blog

Panduan Lengkap Jalan-jalan Ke Krakow

Ini pesan saya: kalau kamu cuma punya waktu (dan dana) terbatas untuk jalan-jalan ke Polandia, pilihlah mengunjungi Krakow! Serius, di kota inilah terpadu keindahan budaya Eropa Timur, keajaiban alam bawah tanah, sekaligus bukti kebiadaban umat manusia terhadap sesamanya. Semua aspek yang membuat Polandia menarik, masa jayanya sampai penderitaan masa perangnya, bisa kamu jalani di kota ini. Untuk dapat mereguk pengalaman ini, tidak cukup hanya sehari karena tempat-tempat yang dikunjungi agak berjauhan dan trust me, you don’t want to be in rush. Sisihkan waktu 2-3 hari di kota ini untuk dapat merasakan aura Eropa Timur yang indah, lebih santai, namun di baliknya menyimpan sejarah yang mencengangkan.

Secara umum, ada 3 obyek wisata dan budaya yang rugi banget kalau kamu nggak sempat kunjungi di Krakow, yaitu:

  • Pusat kota Krakow, terdiri dari Krakow Old Town, Kazimierz dan Wawel Castle. Krakow disebut-sebut sebagai salah satu kota terindah di Eropa Timur dan di sinilah kamu bisa buktikan pesonanya. Siapkan satu hari penuh kalau ingin mengunjungi semuanya, karena baik Old Town maupun Kazimierz adalah suatu distrik/area dengan banyak bangunan yang indah dan bersejarah, sedangkan Wawel Castle adalah istana raja-raja Polandia zaman dahulu yang luasnya minta ampun.
  • Tambang garam Wieliczka, salah satu UNESCO World Heritage yang benar-benar mengagumkan! Terletak 15 km dari Krakow dan bisa dicapai dengan bus umum, taxi, atau minibus khusus dari Krakow. Siapkan waktu dan energimu, karena tambang garam ini terletak puluhan km di bawah tanah dan kamu harus menuruni ratusan anak tangga untuk melihat keindahan di dalamnya. Tapi nggak akan menyesal, benar deh!
  • Kamp konsentrasi Autschwitz, memasukinya saja sudah membuat imajinasi dan rasa kemanusiaan kamu tersentuh. Kamp konsentrasi yang terbesar di dunia ini terletak 75 km dari Krakow, jadi untuk ke sana kamu harus naik bus umum atau ikut city tours dari Krakow. Minimal kamu akan menghabiskan waktu setengah hari untuk mengunjunginya.

Mari mulai menapaki kota Krakow ini. Untuk hari pertama, saya rekomendasikan langsung ke Autschwitz dan Tambang Garam Wieliczka, hari kedua baru putar-putar dalam kota. Wah, Polandesia kok recommend yang ‘serem’ duluan sih? Justru itu, di negara Eropa lain kan tidak akan kamu temui tempat seperti ini dan sekali kunjungan pun sudah sangat cukup untuk meninggalkan kesan mendalam tentang tragedi kemanusiaan yang benar pernah terjadi di dunia ini. Alasan praktis lainnya, tempat ini yang paling jauh dari Krakow. Jadi untuk tidak membuang-buang waktu, pergilah ke sana pagi-pagi (apalagi kalau kamu ingin mau mengunjungi Tambang Garam di hari yang sama).

Kamp Konsentrasi Autschwitz dan Autschwitz-Birkenau

Kamp Konsentrasi Auschwitz dengan tanda di pintu masuknya "Arbeit Macht Frei" dari bahasa Jerman yang berarti "Work Makes You Free"

Ini sekedar info singkat tentang Austcwitz yang kamu perlu tahu untuk mempermudah rencana perjalananmu. Kamp Auschwitz yang luas terdiri dari 2 area: Auschwitz I yang dulunya merupakan kamp konsentrasi dan sekarang dijadikan Museum dan Auschwitz-Birkenau yang merupakan perluasan dari kamp konsentrasi dan berfungsi sebagai kamp kerja paksa dan extermination. Sekitar 1,5 juta orang Yahudi, Polandia, Gypsy, dan para tahanan perang mati dibunuh di Auschwitz-Birkenau, membuat tempat ini terkenal sebagai pusat genocide oleh Nazi Jerman. Tidak heran kalau ada peringatan bahwa anak di bawah umur 14 tahun tidak disarankan mengunjungi tempat ini.

Beberapa cara untuk menuju Autschwitz dari pusat kota Krakow adalah dengan:

  • Ikut paket tur seperti dari Cracow City Tours. Ini cara paling mudah karena kamu nggak pusing-pusing lagi mikirin transport, tiket masuk dan tour guide selama di sana. Untuk tur Auschwitz dengan guide bahasa Inggris tersedia setiap hari, berangkat pukul 08:00 pagi dan 13:45 siang dari Matejki Square di Krakow Old Town. Harganya 90 zloty (setara US$30) dengan durasi tur 6 jam. Bisa beli tiketnya dadakan (hari itu juga). Cek info lengkapnya di sini.
  • Kalau mau berpetualang sendiri, bisa naik bus dari stasiun utama Krakow Główny menuju stasiun Oświęcim yang memakan waktu 1,5 jam dengan tiket bus seharga 10 zloty.  Krakow Główny adalah stasiun utama KA maupun bus di Krakow yang letaknya dekat sekali dengan Krakow Old Town; kalau kamu datang ke Krakow naik KA dari Warsawa ya turunnya di stasiun Krakow Główny ini . Sementara stasiun Oświęcim terletak dekat dengan Museum Auschwitz I, sehingga tinggal jalan kaki atau naik bus lokal untuk bisa sampai ke gerbangnya.

Masuk Auschwitz gratis setelah pkl 4 sore, tapi hal ini nggak saya sarankan karena selain sudah kesorean, you’ll probably get lost and confused. Antara pkl 9 pagi s.d 3 sore, pihak Museum Auschwitz pun mewajibkan pengunjung pribadi untuk bergabung di guided tour mereka dengan tiket 38 zloty plus 4 zl untuk headphone. Belinya di loket “Individual Guest”  (kalau pertama kali datang ke sana, jangan bingung ya melihat banyak banget loketnya). Guided tour oleh pihak museum ini berlangsung 3,5 jam dengan rincian 2 jam di Auschwitz I, setengah jam istirahat, lalu 1 jam ke Auschwitz Birkenau. Mengingat tur yang padat ini, jalan lupa sempatkan makan pagi dulu atau bawa bekal makan siang (tapi mana selera ya makan di kamp pembantaian..).

Tambang Garam Wieliczka (Kopalnia Soli Wieliczka)

Tempat ini.. amazing! Ini beneran tambang garam yang terbentuk secara alamiah 15 juta tahun yang lalu dan sampai sekarang pun masih berfungsi. Tambang ini terdiri dari 9 lantai yang terletak 64 – 237 meter di bawah tanah. Pengunjung dapat melihat sampai lantai 3 saja (kira-kira 150 meter di bawah tanah), tapi itu pun sudah sangat mengagumkan. Patung-patung, lampu-lampu chandelier, ukiran-ukiran pada dinding.. semua dibuat dari garam! Siapa yang membuatnya? Yah, para penambang dari masa lampau yang bekerja di tambang ini. Jadilah  tempat ini perpaduan keajaiban alam dan seni budaya manusia.

Kapel di dalam Tambang Garam Wieliczka yang mengagumkan. Semuanya dipahat dari garam.

Dalam bahasa Polandia, tambang garam Wieliczka ini disebut Kopalnia Soli Wieliczka. Tidak jauh dari Krakow, tempat ini mudah dicapai dengan naik bus umum no 304 yang berangkat dari halte Krakow Główny (seberangnya Galeria Krakowska di jalan Kurniki) dan turun langsung di halte Kopalnia Soli Wieliczka. Tiket busnya murah, hanya 3 zloty dan berangkat setiap 20 menit. Balik ke Krakow pun tinggal naik bus ini lagi dengan rute kebalikannya.

Tiket masuk tambang garam Wieliczka ini seharga 68 zloty (setara US$ 23) per orang. Ini sudah termasuk biaya guide dalam bahasa asing, karena masuk tempat ini memang harus dalam guided tour. Guide dalam bahasa asing tersedia untuk bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Rusia dan Spanyol. Nggak bisa langsung masuk lho, ada time table serta batasan jumlah peserta.

Untuk guide yang berbahasa Inggris, untuk bulan Oktober – Mei (musim dingin) tersedia setiap 1 jam mulai dari pkl 9 pagi s.d 5 sore. Sementara pada bulan Juni – September tersedia setiap 1/2 jam  mulai dari pkl 8:30 pagi s.d 6 sore. Saat musim panas (Juni – Agustus), pengunjungnya ramai banget. Makanya meskipun guide-nya tersedia setiap 1/2 jam, tetap saja harus sabar menunggu antrian. Perhatikan juga supaya jangan sampai nyasar ke line antrian untuk bahasa lain. Info lebih lengkap, bisa dilihat di situs resminya www.kopalnia.pl

Kunjungan di tambang garam ini memakan waktu sekitar 3  jam. Selama di bawah tanah, suhunya akan lebih dingin jadi bawalah jaket. Di tambang garam ini ada juga toko suvenir dan restoran yang harganya surprisingly nggak mahal.  Selama guided tour, kita juga boleh mengambil foto tetapi terlebih dahulu harus membayar izin memotret (camera fee) sebesar 10 zloty (nggak mahallah.. yang penting kan kenangannya). Izinnya berupa stiker yang ditempel di baju dan bisa dibeli di loket ataupun  setelah masuk tambang garam. Pesan penting dari saya, bawalah kamera yang bagus hasilnya dalam ruangan yang minim cahaya. Sayang banget kalau udah capek-capek menapaki ratusan anak tangga tapi kenangannya hanya berupa foto buram.

Krakow Old Town, Kazimierz dan Wawel Castle

Pusat kota Krakow bisa dibagi atas 2 wilayah: Old Town (dalam bahasa Polandia disebut Stare Miasto) dan Kazimierz. Di antara 2 wilayah itu, terletak Wawel Castle yang megah. Old Town dan Wawel Castle sarat dengan keindahan dan sejarah Eropa, sementara Kazimierz memberikan nuansa yang berbeda. Mari kita mulai dengan menjelajahi Old Town:

Krakow Old Town

Krakow Old Town itu terletak dekat sekali dengan stasiun utama Krakow Główny, tinggal jalan kaki. Kalau kamu pergi ke Krakow naik kereta api dari Warsawa, Berlin, atau Praha, ya turunnya di stasiun Krakow Główny. Obyek wisata apa saja yang bisa dilihat di jantung kotanya Krakow ini? Banyak banget, sampai bingung mau mulai darimana. Yang prominent adalah Main Market Square (dalam bahasa Polandia disebut Rynek Główny).

Di tengah-tengah market square ini ada Cloth Hall atau Sukiennice yang merupakan pasar para pedagang di Polandia sejak abad 14, makanya sering disebut-sebut sebagai shopping mall pertama di dunia. Sampai sekarang Sukiennice pun masih mempunyai toko-toko yang menjual amber, kerajinan kayu, tekstil sampai berbagai cinderamata khas Polandia. Meskipun di daerah turis, harganya nggak terlalu mahal kok. Di dekat Sukiennice, ada gereja St Mary’s Basilica dengan arsitektur Gothic yang sangat terkenal. Di sisi lain market square ini ada Town Hall Tower setinggi 70 meter yang bisa kamu naiki. Yang unik sih, di dekat Town Hall Tower ini ada patung kepala orang yang besar banget (kepalanya terpancung gitu) dan kelihatan seperti terguling begitu saja di tengah jalan. Oleh si pematungnya, patung ini diberi nama resmi “Eros Bendato” tapi banyak orang menyebutnya sebagai Głowa Główny atau “The Head”. Keluar dari area Old Town, sempatkan melewati benteng Barbican dan Florianska Gate.

Wawel Castle

Jangan heran kalau Wawel Castle di Krakow menjadi royal residence bagi raja-raja Polandia zaman lampau. Dahulu ibukota Polandia adalah Krakow; baru pada akhir abad ke-16, raja Zygmunt III memindahkan ibukota ke Warsawa. Wawel Castle yang super luas ini dibangun di atas bukit Wawel, di tepi sungai Vistula sejak abad ke-11. Dari segi arsitektur, Wawel Castle ini termasuk bergaya gado-gado, mulai dari arsitektur Romanesque (abad 11-12), Gothic (abad 13-14),  Renaissance (abad 116) sampai Baroque (abad 17-18) ada di bagian-bagiannya.

Wawel Castle di Krakow, dilihat dari sungai Vistula. Photo credit: polandforall.com

Kalau mau masuk ke dalamnya, siapkan waktu yang banyak (habis luas banget) dan jumlah pengunjung di dalam istana pun dibatasi agar tidak terlalu menumpuk di dalam. Mulai dari Royal Chamber (lantai 2), Royal Private Apartments (lantai 1), Crown Treasury and Armory, beberapa exhibition, sampai yang paling seru ke Dragon’s Den! Legendanya dulu di Wawel ini ada naga, dan Dragon’s Den (bahasa Polandianya Smocza Jama ) memang berbentuk lorong gua yang panjang dan misterius di bawah istana Wawel. Nggak akan percaya kalau belum masuk sendiri.

Tiket masuk ke Wawel Castle ini dipilah-pilah berdasarkan area mana yang ingin kamu masuki. Misalnya tiket masuk untuk  Royal Chamber adalah 17 zloty, untuk Royal Private Room sebesar  24 zloty, untuk Crown Treasury sebesar 17 zloty, untuk exhibition sekitar 8 zloty, sedangkan untuk Dragon’s Den hanya 3 zloty (masuk yang ini saja! haha..)

Di kompleks Wawel Castle, ada juga Wawel Cathedral (dalam bahasa Polandia disebut Katedra Wawelska). Katedral ini menjadi tempat pentahbisan raja-raja Polandia (coronation site) sekaligus tempat peristirahatan terakhir mereka (royal tombs). Selain raja-raja Polandia, di sini juga dimakamkan pahlawan-pahlawan nasional bangsa Polandia seperti Tadeusz Kościuszko (tentara Polandia yang turut membantu Amerika saat Perang Revolusioner), Józef Piłsudski (panglima besar bangsa Polandia), dan Adam Mickiewicz (seniman ternama dari Polandia). Yang terakhir dimakamkan di sini adalah President Polandia Lech Kaczyński and istrinya Maria Kaczyńska yang meninggal karena kecelakaan pesawat di Smolensk April 2010. Baca juga catatan saya tentang “Peringatan 1 Tahun Tragedi Smolensk” ya. Untuk melihat isi Wawel Cathedral yang megah ini, kamu perlu membeli tiket masuk sebesar 10 zloty.

Untuk menuju ke Wawel Castle dari Krakow Old Town, kamu bisa naik tram no 10 atau 40 dan turun di halte “Wawel”. info lengkap tentang Wawel Castle dan Wawel Cathedral bisa dilihat di situs http://www.wawel.krakow.pl/en/

Kazimierz (Jewish Quarter)

Kazimierz merupakan bekas distrik Yahudi (Jewish Quarter) sehingga suasana jalan-jalan di Kazimierz tidaklah seelegan Krakow Old Town, tetapi inilah salah satu sudut penting kota Krakow. Nikmati suasana yang berbeda dengan mengunjungi Old Synagogue (Stara Synagoga), sinagoga/tempat ibadah orang Yahudi yang sesuai namanya telah sangat tua (dibangun abad 15) dan kini tak lagi berfungsi. Tiket masuknya 8 zloty, dan untuk kaum pria harus menutupi kepalanya dengan topi (bisa sewa di ticket box) bila memasuki sinagoga ini.

Di Kazimierz ini memang banyak sinagoga, misalnya Temple Synagogue, Isaac’s Synagogue bahkan pemakaman Yahudi (New Jewish Cemetery). Sebelum PD II, Polandia memang merupakan salah satu negara di Eropa yang banyak populasi Yahudi-nya, sehingga tidak heran sejarah Yahudi pun tetap dijaga baik-baik di negara ini. Jangan kaget pula kalau banyak orang keturunan Yahudi dari Eropa atau Amerika datang ke sini untuk berziarah.

Masih berhubungan dengan Yahudi dan Krakow, ada tokoh terkenal bernama Oskar Schindler. Pernah dengar film “Schindler’s List” yang disutradarai Steven Spielberg? Nah, shooting film itu dilakukan di distrik Kazimierz di Krakow ini dan Oskar Schindler sendiri memang tokoh nyata yang terkenal karena telah menyelamatkan 1200 orang Yahudi. Lewat pabriknya yang terletak di jalan Lipowa 4 di Podgórze (di pinggiran Kazimierz), dia menolong orang-orang Yahudi dengan memperkerjakan mereka di pabriknya sehingga mereka tidak jadi dibawa ke kamp konsentrasi.

Untuk menghormati jasa dan keberanian Oskar Schindler, sekaligus memperingati Krakow di masa pendudukan Nazi Jerman, bekas pabriknya di Podgórze telah dijadikan museum Fabrika Schindlera (Schindler’s Factory) yang baru saja dibuka bulan Juni 2010. Worth to visit if you’re interested to know more about history. Untuk menuju ke Fabrika Schindlera ini, dari Krakow Old Town naik tram no 3, 13 atau 24 dan turun di halte ‘Plac Bohaterow Getta’ dilanjutkan dengan jalan kaki menuju ul. Lipowa 4. Tiket masuknya sebesar 15 zloty per orang.

Saya rasa nggak banyak yang akan tertarik ke area Kazimierz ini. But who knows, you might want to see a different side of Europe. Intinya sih tetap, Krakow adalah kota yang sangat menawan dan pasti membuat kamu puas bila kamu dapat mengatur perjalanan dengan baik.

Oh wow, I think this is my longest post. I’ll stop here and let you plan your trip now… 🙂

Musim Dingin, Kapankah Berlalu?

Sebenarnya sebelum berangkat ke Polandia, saya sudah menyiapkan diri untuk menghadapi kondisi negara 4 musim yang pastinya berbeda jauh dengan negara tropis. Mantel tebal, Long Johns, jaket, sweater, sarung tangan, topi, pokoknya semua ‘perkakas’ musim dingin sudah disiapkan dari Jakarta. Harapan kami, setiba di Polandia nanti sudah tidak repot lagi mencari winter apparel. Waktu itu kami berburu Long Johns di ITC Mangga Dua, Jakarta. Kalau tidak salah, satu stel Long Johns (baju dan celana) untuk dewasa sekitar Rp. 100 ribu, untuk anak-anak sedikit lebih murah. Itu tahun 2008. Setelah tiba di Polandia, kok di sini malah jarang lihat toko yang jual Long Johns hehe..

November 2008 adalah kali pertama saya lihat salju di Polandia. Rasanya excited banget! Iyalah, di Indonesia kita kan nggak ketemu salju, kecuali kalau mau bela-belain mendaki ke Puncak Jaya atau Carstensz Pyramide di pegunungan Jawawijaya di Papua sana. Makanya sempat norak juga. Cari taman agak luas, lalu foto-foto dengan berbagai gaya termasuk tiduran di atas salju hahaha.. Biarin deh, yang penting puas! Lagipula, ternyata tidak semua negara di Eropa mengalami salju lho.

Beautiful Zakopane. Photo credit: http://www.fotka.pl

Negara di Eropa yang disebut-sebut paling indah pemandangan saljunya adalah Swiss atau Switzerland. Makanya kalau ‘terpaksa’ ke Swiss saat musim dingin, justru itu kesempatan baik untuk menikmati keindahan alam di daerah pegunungan Alpen. Kalau di Polandia sendiri, winter capital-nya adalah Zakopane, 400 km dari Warsawa. Kota ini menjadi pusat rekreasi dan olahraga salju di Polandia selama musim dingin. Mau mencoba main ski di Polandia? Ya cocoknya di sana. Namun tidak ada moda transportasi langsung dari Warsawa ke Zakopane, harus melewati Krakow dulu. Zakopane memang dekat dengan Krakow (Krakow adalah ‘kota turis’-nya Polandia), jaraknya hanya sekitar 150 km atau 2 jam perjalanan.

Salju memang ‘aset’ utama di Zakopane, tapi saya yang tinggal di Warsawa lama-lama bosen juga sama salju. Dan percaya deh, semakin tebal itu salju, sebenarnya semakin menyusahkan! Baca juga ya catatan saya sebelumnya tentang ‘Parahnya Musim Dingin di Polandia‘. Itu kisah tentang musim dingin tahun 2010 di Polandia yang miserable. Bagaimana dengan winter tahun ini?

Tahun 2011, musim dingin kembali ‘berulah’. ‘Jadwal resmi’ musim dingin itu kan dimulai bulan Desember, namun pada tanggal 22 November 2010, salju sudah turun dengan lebatnya dan berhari-hari! It’s too early and unexpected! Pada saat itu, beberapa kota kecil di Polandia, seperti di Czestochowa dan Bialystok, belum siap untuk menyalakan pemanas sentral di gedung-gedung. Akibatnya di kota tersebut ribuan orang harus tinggal di rumah tanpa pemanas dan para pekerja harus memakai jaket tebal selama bekerja di kantornya. Bialystok tercatat sebagai kota di Polandia dengan tingkat suhu ekstrem yang mencapai -26 ° Celcius.

Badai salju yang berhari-hari itu tak pelak membuat kemacetan di mana-mana, bus-bus dan tram mogok, tingkat kecelakaan pun bertambah karena licinnya jalanan. Hal ini saya rasakan sekali di Warsawa, lalu lintas serasa lumpuh dan membuat frustasi para pekerja yang harus commute. Pada saat-saat ini, suhu rata-rata mencapai -15 ° Celcius dan semakin dingin ketika malam. Kembali kita dengar cerita sedih bahwa lebih dari 200 orang di Polandia mati karena kedinginan akut (hipotermia), sekali lagi kebanyakan dari mereka adalah para tunawisma dan pemabuk yang tidak mau tinggal di shelter home. Kenapa sih tidak mau? Menurut mereka, kondisi di shelter home lebih buruk, tidak nyaman dan tidak bebas bagi mereka. Akibatnya mereka lebih memilih tinggal di gubuk-gubuk darurat di taman atau hutan kota. Bila suhu mencapai – 5 ° Celcius, para polisi pun menyisir taman dan tempat-tempat umum lainnya untuk membagikan selimut dan makanan hangat bagi para tunawisma sekaligus meminta mereka pindah ke shelter home. Beritanya bisa ditonton di sini.

Walhasil dari minggu terakhir November 2010 sampai awal Januari 2011, keadaan cuaca buruk sekali. Selain di Polandia, badai salju ekstrem ini menimpa banyak negara lain di Eropa, termasuk Inggris, Jerman, Skotlandia, Norwegia, dll. Lalu lintas udara pun kembali terganggu, ratusan jadwal penerbangan dibatalkan, salju tebal menumpuk di landasan pacu, dan banyak bandara terpaksa ditutup untuk sementara waktu. Eurocontrol, badan pengawas udara pusat, melaporkan penundaan penerbangan yang parah di Brussels, Frankfurt, Munich, Wina, Praha dan Paris.

Salju di taman dekat Metro Politechnika, Warsawa, Januari 2011

Di pertengahan Januari 2011, cuaca berangsur lebih baik. Tetap dingin, tapi salju hanya sekali-kali turun dan aktivitas kembali normal. Ini periode musim dingin yang proper, anak-anak pun banyak yang keluar untuk main snowboarding. Apalagi ketika memasuki bulan Maret 2011, matahari pun muncul untuk beberapa hari. Can you imagine how much fun it is to see the sun again?

Tapi jangan keburu senang dulu. Minggu ini (minggu terakhir di bulan Maret 2011), where we supposed to be already in spring time, suhu kembali drop di Polandia. Bahkan minggu lalu salju tipis sempat-sempatnya turun lagi. Aargghh.. enggak cukup ya 5 bulan kedinginan terus?! I know someday I will miss being in the wintertime with all those thick beautiful white snow, but not now. Now I just want to put on lighter clothes and go on photo hunting tanpa harus kerepotan copot-pasang sarung tangan. So I will close this post by one wish: Salju, cepatlah selesai. Musim dingin, cepatlah berlalu..

Catatan lain yang terkait topik ini: