Arsip Blog

Batik Pun Hadir di Telur Paskah Polandia

Hari ini, 8 April 2012, umat Kristiani di seluruh dunia merayakan hari raya Paskah. Paskah di Polandia sendiri adalah peristiwa yang menarik untuk dialami atau diamati, terlepas dari apapun agama kamu, karena begitu kental dan meriahnya tradisi di Polandia terkait dengan hari raya ini. Saya sudah pernah menulis kisahnya di catatan sebelumnya (baca: Tradisi Paskah di Polandia).

Kalau Natal identik dengan pohon Natal, perayaan Paskah identik dengan telur paskah. Nah, ini ada suatu hal menarik yang pernah saya lihat tentang telur paskah Polandia. Mungkin kamu sudah tahu bahwa telur paskah dalam bahasa Polandia disebut pisanki. Pada saat menjelang Paskah, di Polandia ada banyak bazaar yang menjual dekorasi paskah termasuk pisanki ini. Nah, di Easter Fair tahun 2011 lalu saya pernah menemukan pisanki yang dihias dengan teknik batik. Semakin yakin itu batik karena memang telur paskah itu dipampang dengan keterangan “BATIK EASTER EGGS“, lebih tepatnya “Batik Easter Eggs from Suwałki Hand Made” Tidak percaya? Lihat fotonya yang sempat saya ambil di bawah ini…

!

Ini dia telur paskah batik ala Polandia!

Sebagai orang Indonesia, saya jelas surprised dan bangga dong melihat ada nama ‘Batik’ tertera di telur paskah Polandia. Ya memang yang dimaksud Batik di atas hanyalah tekniknya, sedangkan motif atau polanya berasal dari region Suwałki (suatu daerah di timur laut Polandia yang hampir berbatasan dengan Lithuania) yang memang tidak sama dengan motif batik Indonesia. Seperti bisa kamu lihat di gambar atas, ciri khas desain batik dari region Suwałki ini adalah garis-garisnya yang membulat di ujungnya sehingga seperti air mata (tear-shaped).

Saya baca penjelasan dari seorang kurator dari Museum Etnografi di Wrocław bahwa Batik memang merupakan teknik menghias telur yang sudah dikenal luas di Polandia bahkan di sepenjuru Eropa. Proses membatik untuk dekorasi telur pada dasarnya sama dengan proses membatik pada kain: sama-sama menggunakan lilin (namun untuk dekorasi telur ini, lilin yang digunakan adalah molten beeswax), sama-sama menggunakan alat khusus seperti canting untuk menorehkan lilinnya (tetapi yang dipakai di sini bukan canting beneran ya, bentuknya lebih seperti pena tajam atau jarum yang ditusuk ke suatu batang) dan sama-sama harus menempuh proses pencelupan yang berulang kali untuk mendapatkan warna dan desain yang diharapkan. Dan ternyata, telur batik paskah ini tidak hanya tradisi seni di region Suwałki, tetapi juga ada di daerah-daerah lain di Polandia seperti region Hutsul, Opole, dan Rzeszów. Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

Kejadian kecil ini membuat saya tersenyum. Ah, ternyata orang-orang Polandia tidak sungkan mengakui bahwa teknik mewarnai dengan lilin itu ya namanya memang ‘Batik’, dan entah mereka sadari atau tidak, Batik kan sudah ditetapkan UNESCO sejak 2 Oktober 2009 sebagai Intangible World Heritage dari Indonesia. Jadi siapa sangka, di Easter Fair Eropa malah kita bisa ketemu dengan sesuatu yang ‘Indonesia banget’ 🙂

Sebagai penutup, Polandesian dengan tulus mau mengucapkan “Selamat Paskah” untuk kamu semua yang merayakannya, or as the Poles said to one another: Wesołego Alleluja!

Tradisi Paskah di Polandia

Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, wajar bila Paskah menjadi salah satu perayaan penting di Polandia. Suasana menyambut Paskah di Polandia terasa jauh lebih riang, meriah, merakyat serta memakan waktu lebih lama dibandingkan di Indonesia. Apalagi perayaan ini berlangsung saat musim semi yang cuacanya hangat dan bersahabat. Tak heran, banyak acara masyarakat Polandia dalam menyambut Paskah pun dilakukan di ruang terbuka.

Baik di Indonesia maupun di Polandia, libur resmi dalam rangka Paskah membawa berkah long weekend. Bedanya, long weekend di Indonesia diakibatkan karena libur hari Jumat Agung (kematian Isa Al Masih), sedangkan di Polandia libur panjangnya karena libur hari Senin Paskah (hari kedua Paskah yang dalam bahasa Polandia dikenal dengan istilah Śmigus-Dyngus). Jadi long weekend Paskah di Indonesia adalah dari Jumat s.d Minggu, sedangkan long weekend di Polandia berlangsung dari Sabtu s.d Senin. Unik ya?

Ingin tahu bagaimana tradisi orang-orang Polandia merayakan Paskah di negaranya? Ini dia gambarannya berdasarkan apa yang saya alami selama libur Paskah tahun 2011 yang baru berlalu:

Minggu Palma (Niedziela Palmowa) – 17 April 2011 (seminggu sebelum Minggu Paskah)
Pada Minggu Palma atau Minggu Palem (Niedziela Palmowa), umat Kristiani merayakan peristiwa Yesus Kristus yang memasuki kota Yerusalem dimana orang-orang ramai menyambut-Nya dengan berseru ‘Hosanna Bagi Anak Daud’ sambil melambai-lambaikan daun palem sebagai tanda penghormatan. Minggu Palma ini menjadi awal dari Minggu Suci (Wielki Tydzien), yaitu minggu menuju kematian dan kebangkitan Yesus.

Palem Paskah di Polandia. Foto diambil saat Bazar Paskah di Warsaw Old Town.

Di Polandia, Minggu Palma dirayakan dengan membawa palem yang sudah dihias ke misa gereja untuk diberkati. Yang disebut palem di sini bukan daun palem beneran lho (saya nggak pernah lihat pohon palem beneran selama di sini), namun hiasan dari bunga kering, rumput, ranting pohon willow, bulu, pita dan kertas berwarna. Supaya kebayang bentuknya seperti apa, bisa lihat gambarnya di sebelah. Bagus-bagus kan? Foto palem ala Polandia ini saya ambil ketika bazar Paskah (Jarmark Wielkanocny) di Kota Tua. Menjelang Minggu Palma, palem-palem ala Polandia ini banyak dijual di pasar-pasar, bazar dan dekat gereja. Harganya berkisar 10 – 25 zloty, tergantung besarnya.

Setelah diberkati di gereja, palem-palem ini kemudian dibawa pulang ke rumah dan biasanya ditaruh di belakang gambar santo/santa sampai Holy Week tahun berikutnya. Jadi nggak dibuang begitu saja lho, tapi disimpan sepanjang tahun. Sebenarnya apa sih makna palem itu bagi orang Katolik, kok sampai disimpan-simpan segala? Kata teman saya yang keturunan Polandia-Amerika, palem melambangkan kebangkitan (life after death) dan keabadian roh. Sedangkan palem yang diberkati adalah simbol dari nasib baik (good fortune) dan perlindungan dari bahaya. Wah, maknanya dalam ya!

Persiapan Minggu Palma ini merupakan tradisi yang masih lestari di Polandia. Kota Łyse, Kurpie dan Lipnica Murowana Carpathian di Polandia terkenal dengan kompetisi palem tahunan yang memperlombakan palem yang terindah dan terpanjang (panjangnya bisa mencapai 12 meter!). Ah, jadi ingin lihat langsung ke sana.

Sabtu dan Minggu Paskah (Wielkanoc) – 23-24 April 2011 (berbeda-beda setiap tahun namun umumnya pada bulan April)

Polandia mempunyai tradisi dan makanan khas Paskah yang berlaku mirip di seluruh pelosok.

Pisanki, telur paskah dari Polandia yang berwarna-warni.

Tradisi yang paling populer adalah telur paskah yang disebut pisanki. Bentuknya sih mirip dengan telur paskah pada umumnya yaitu telur yang kulit luarnya digambari dan diwarnai. Namun pisanki Polandia ini memakai teknik yang khas, yaitu dengan dyeing, scratching patterns in wax dan glueing applications. Tiap region atau daerah di Polandia punya kekhasan motif sendiri-sendiri, namun umumnya kaya dengan warna. Menjelang Paskah, pisanki ini mudah ditemukan di berbagai supermarket dan bazar. Ada yang terbuat dari telur sungguhan, kayu ataupun coklat. Telur paskah ini melambangkan hidup dan kelahiran kembali (rebirth).

Simbol lainnya dari Paskah adalah domba putih (baranek wielkanocny) dengan panji atau umbul-umbul. Domba putih mengingatkan akan pengorbanan Yesus Kristus sementara panji adalah simbol kemenangan. Biasanya si domba putih ini dihadirkan dalam bentuk patung kecil dari gipsum atau porselen atau bahkan kue bolu berbentuk domba.

Swieconka, keranjang makanan saat Paskah yang dibawa ke Gereja untuk diberkati.

Pada Sabtu Paskah, orang-orang Polandia membawa keranjang berisi makanan ke gereja untuk diberkati. Keranjang ini disebut swieconka dan biasanya berisi telur, kue bolu berbentuk domba, daging ham atau sosis, garam, merica, roti dan horseradish (semacam lobak pedas, sebagai simbol pahitnya penderitaan Yesus Kristus). Pemberkatan makanan ini dilakukan di semua gereja Katolik di Polandia dan berlangsung dari pagi hingga sore, setiap 1/2 jam. Makanya jangan heran kalau datang ke Polandia saat Sabtu Paskah, kamu bisa melihat orang-orang, baik anak kecil maupun orang dewasa, membawa keranjang berisi makanan ke dalam gereja.

Pada Minggu Paskah, banyak orang yang menghadiri misa Paskah dini hari. Bila pada misa Natal biasanya dipasang pohon Natal, pada perayaan Paskah gereja akan memasang dekorasi kuburan yang terbuka untuk mengumumkan kepada dunia tentang kebangkitan Yesus Kristus. Suasana kota biasanya akan lengang dan jalanan pun jauh lebih sepi dari biasanya, hampir semua restoran, mall, dan toko-toko tutup.

Antrian Misa Paskah di Gereja St. Anna di Kota Tua Warsawa, April 2011.

Senin Paskah (Smigus-Dyngus atau Lany Poniedziałek) – 25 April 2011 
Hari Senin Paskah adalah hari libur resmi di Polandia! Konsekuensinya, sebagian besar toko dan pusat perbelanjaan masih melanjutkan tutup toko sampai hari ini. Sejarah Smigus-Dyngus agak panjang kalau mau dibahas di sini, lebih baik lihat langsung di wikipedia 🙂

Anak-anak Polandia heboh bermain perang-perangan air saat Senin Paskah.

Di Polandia, hari Senin Paskah ini dikenal dengan nama “Lany Poniedziałek” atau lebih tepatnya Senin Basah (Wet Monday). Istilah yang cocok karena ternyata pada hari ini, semua orang bebas untuk menyemprotkan atau menyiramkan air ke orang lain! Ini hari yang paling dimanfaatkan oleh anak-anak dan remaja, mereka siap-siap menyiramkan seember air atau menembak sembarang orang yang lewat di bawah apartemen mereka dengan pistol air atau balon air. Yang jadi targetnya ya siapa saja, namun terutama anak-anak gadis. Dan enggak boleh marah lho! Jadi ya siap-siap aja basah 🙂