Cari Kerja Apa di Polandia?

Beberapa waktu lalu ada komentar dan email yang masuk ke Polandesia, intinya menanyakan tentang kesempatan kerja bagi orang Indonesia di Polandia. Well, saya bukan agen/penyalur  tenaga kerja jadi jelas saya tidak akan dan tidak bisa menawarkan lowongan kerja apapun di Polandia ini. Yang bisa saya share adalah pengetahuan dan pengamatan saya selama tinggal di Polandia terkait hal ini. Postingan ini tentunya tidak ditujukan untuk rekan-rekan Indonesia yang memang ditempatkan/ditugaskan bekerja di Polandia dari kantor pusat, melainkan untuk mereka yang berencana pindah/menetap ke Polandia karena akan menikah dengan orang Polandia atau memang sedang berpikir-pikir untuk merantau sendirian guna mencari kerja secara independen di negara bekas komunis ini.

Szukam pracy, bahasa Polandia yang berarti "saya mencari pekerjaan"

The bad news is, lapangan kerja yang tersedia di Polandia untuk orang Asia pendatang terbilang minim, apalagi kalau kamu berharap kerja kantoran. Pendidikan tinggi yang kamu dapatkan di akademi/universitas di Indonesia sangat mungkin tidak diakui atau tidak berguna di Polandia untuk mendapatkan kerja di sini, sekalipun kamu jago berbahasa Inggris. Hal ini disebabkan kantor-kantor bisnis di Polandia lebih memilih/memprioritaskan warga setempat atau kalaupun orang asing, orang asing tersebut harus bisa berbahasa lokal (bahasa Polandia). Intinya, kalau kamu di Indonesia sudah mempunyai pekerjaan mapan sebagai karyawan perkantoran atau wanita karier, sekalinya kamu pindah ke Polandia karena mengikuti istri/suami kamu yang merupakan warga Polandia, maka dengan pahit saya pastikan bahwa kecil sekali kemungkinannya kamu tetap bisa bekerja di perkantoran apalagi bila kamu tidak tinggal di kota besar di Polandia.

Bahkan kalau kamu lulusan dokter/dokter gigi/perawat dari Indonesia, pendidikan medis kamu sayangnya tidak berlaku di Polandia karena jenis-jenis penyakit di daerah tropis jauh berbeda dengan daerah sub-tropis, selain tentunya kendala bahasa tadi. Begitu juga untuk pekerjaan-pekerjaan semacam pelayan restoran/cafe, pelayan supermarket, kasir, cleaning lady atau babysitter yang termasuk low-skilled jobs, biasanya yang dicari adalah orang yang bisa berbahasa Polandia karena kebanyakan konsumennya ya adalah orang setempat.

Beberapa penduduk Polandia sedang mencari lowongan kerja (Polish: oferty pracy) di kantor tenaga kerja setempat. Di negara manapun, orang-orang harus berjuang mencari pekerjaan. Photo credit: strefabiznesu.echodnia.eu

Kalau saya perhatikan orang-orang Asia yang bisa survive di Polandia,  maksudnya bisa mendapatkan pekerjaan dan memang ada work demand-nya di sini, adalah para pedagang skala kecil menengah (entrepreneur) atau profesional independen yang uniknya berhubungan dengan nuansa oriental. By ‘oriental’ notion, I mean such as yoga, spa/massage ala oriental, akupuntur, bahan makanan/bumbu-bumbu/kuliner Asia, dan hal-hal lain yang bercirikan Asia. Jadi dari yang saya amati, keberuntungan kerja orang Asia termasuk orang Indonesia di Polandia adalah menjadi:

  • Koki/chef di restoran yang meyajikan menu masakan Asia
  • Trainer/pelatih yoga atau pilates (lebih menyakinkan lagi kalau kamu punya sertifikasi mengajar dan pengalaman kerja sebelumnya di bidang ini)
  • Praktisi akupunktur (tentunya butuh sertifikasi bahwa kamu telah menempuh pendidikan/pelatihan khusus di bidang ini)
  • Masseuse atau pemijat di spa (bisnis spa untuk kecantikan dan kesehatan di Polandia memang sedang naik daun)
  • Pemilik restoran Asia atau spa oriental (kabarnya peraturan di Polandia mengharuskan orang asing untuk mempunyai partner lokal dalam rangka membuka suatu bisnis di negaranya, selain tentunya pemilik bisnis seperti ini harus mempunyai modal besar)
  • Pengajar bahasa Inggris di tempat les bahasa atau TK/SD setempat. Tantangannya, si employer tentunya lebih memilih native speaker dari UK atau USA. Jadi kalau tertarik mencari peruntungan di bidang ini, sebaiknya milikilah sertifikasi internasional untuk mengajar bahasa Inggris (misalnya sertifikasi CELTA – Certificate in English Language Teaching to Adults) dari institusi terpercaya di Indonesia sebelum datang ke Polandia. Tetapi kalaupun tidak, kamu masih bisa mengambil sertifikasi mengajar ini di Polandia, tepatnya di Bell Schools di Warsawa atau British Council di Krakow.
  • Wedding photographer (secara independen atau freelance). Saya sering lihat pasangan pengantin Polandia yang mencari jasa ini. Banyak di antara mereka yang  lebih memilih fotografer independen untuk menekan biaya. Kalau kamu jago fotografi dan sudah mengenal beberapa spot/lokasi yang menarik untuk latar belakang foto-foto pre-wedding di Polandia, bisa coba pasang iklan jasa kamu di internet atau tawarkan dari mulut ke mulut.
  • Konsultan IT honorer untuk perusahaan consulting multinasional yang memang melayani klien-klien asing (bukan klien domestik). Sayangnya kesempatan ini sangat terbatas dan biasanya hanya untuk proyek IT tertentu, juga biasanya hanya ada di kota-kota  besar.
  • Catering kue ulang tahun. Kalau kamu pintar memasak, apalagi membuat kue-kue tart atau cup cakes yang cocok untuk pesta ultah anak-anak, bisa mulai jasa catering dari  rumah. Di Polandia ini, sangat umum setiap dapur rumah punya oven yang bagus untuk memanggang kue, tidak seperti di Indonesia dimana oven masih menjadi perkakas dapur yang eksklusif. Namanya juga catering rumahan, waktu kerjanya tergantung pesanan/order dan pemasarannya via blog di internet. Saya kenal seorang wanita asing (non-Polandia) yang memulai bisnis kue tart rumahan di Warsawa lewat cara ini, awalnya produknya ditawarkan untuk kalangan keluarga ekspat (English-speaking people) di Warsawa karena dia sendiri belum lancar berbahasa Polandia. Ketika semakin ramai ordernya baru dia menggandeng temannya yang orang Polandia untuk berkomunikasi dengan calon klien lokal yang berbahasa Polandia. Kebayang kan maksud saya?

Kalau dicermati lebih lanjut, bidang-bidang di atas umumnya bukan hasil pendidikan akademisi yang tinggi, tetapi lebih merupakan hobi yang ditekuni atau hasil dari pelatihan dan sertifikasi khusus. Jangan lupa pula, seiring dengan semakin lamanya kamu akan menetap di Polandia, semakin mutlak kebutuhan kamu untuk belajar bahasa Polandia. Sesulit-sulitnya bahasa Polandia ini, lebih repot lagi hidup kamu di sini bila tidak menguasai bahasanya. Pesan ini untuk yang akan tinggal lama di Polandia ya, kalau cuma untuk jangka pendek mah masih bisa survive-lah dengan bahasa Polandia pas-pasan.

Jadi itulah catatan saya mengenai kesempatan kerja independen bagi orang Asia di Polandia. Semoga memberi gambaran dan bekal persiapan untuk rekan-rekan Indonesia yang sedang berpikir untuk pindah for good ke Polandia. Memang pepatah mengatakan “ada kemauan pasti ada jalan“, tetapi ingat juga bahwa “gagal untuk mempersiapkan berarti siap untuk gagal“, jadi ya… kemauan (tekad) dan persiapan matang (kerja keras/keuletan) pada akhirnya memang kunci untuk sukses di manapun, apalagi untuk berhasil di negeri orang.

Posted on Maret 9, 2012, in Budaya and tagged , , , , . Bookmark the permalink. 10 Komentar.

  1. susah apa tidak cari kerja(cuci piring,dan semacamnya) di polandia?
    soalnya ada rencana liburan kesana jadi itung itung menyelam sambil minum air.
    apakah ada persatuan mahasiswa indonesia di polandia,kalau ada di daerah mana?
    thakns ya tante 🙂

    • Halo Cottonbud,

      Sejauh ini sih saya hanya melihat orang Asia jadi pelayan restoran di restoran-2 Asia, belum pernah lihat yang kerja di restoran atau fast food umum di Polandia. Persatuan mahasiswa Indo di Polandia semacam PPI belum ada secara resmi di Polandia ini, mungkin karena jumlahnya sangat sedikit.

  2. Thanks buat postingannya neh…
    Untuk baiknya kedepan, saya mohon diberikan saran yah, soalnya saya punya rencana untuk tinggal di Polandia, karena sempat ktmu sama cewek Polish yang belajar disini, saya udah punya pekerjaan disini, tapi dia coba yakini saya bahwa disana saya bisa coba mendapat kerja. dia nawarin saya untuk sekolah dulu di sekola perfilman Warsawa, trus mau kerja di perusahaan kawannya di bidang perfilman. Rencananya sih, saya mau tinggal di Warsawa karena dia punya apartemen pribadi disana.

    Saya agak ragu karena saya sudah punya pekerjaan disini, disisi lain, saya juga menaruh harapan untuk bisa menempuh jalan lain buat masa depan.

    mohon sarannya yah.. Dzieki bardzo… 🙂

    • Halo Irfan,

      Terus terang saya belum melihat prospek cerah untuk orang Asia masuk ke industri perfilman Polandia pada saat ini. Sejauh yg saya amati di Polandia ini, hampir tidak ada film Asia yg diputar di bioskop setempat ataupun aktor Asia yg main film di tayangan TV Polandia. Memang ada Warsaw Film Festival (WFF) tahunan yang berskala internasional, tetapi prestise dan popularitasnya masih kalah jauh dengan film festival di Cannes, Venice, atau Berlin. Kebanyakan film yang ikut serta di WFF atau tayang di bioskop Polandia ya film-film dari negara Eropa lainnya, kalau yang dari Asia biasanya film Jepang (belum ada tuh yang dari Asia Tenggara). Menurut pengamatan saya, industri film Polandia pun masih struggling untuk mendapat nama di kawasan Eropa apalagi internasional. Makanya saya nggak yakin kehadiran orang Asia sebagai partner pekerja film di sini akan disambut dengan antusias.

      Kendala lainnya adalah bahasa. Kalau kamu akan sekolah perfilman di Warsawa, bukankah pelajarannya akan memakai bahasa pengantar bahasa Polandia? Memang pekerja film di Poland banyak yang bisa berbahasa Inggris, tapi kalau kuliahnya sendiri memakai bahasa lokal sepertinya akan menyusahkan kamu sendiri bila kamu belum bisa berbahasa Polandia. Karena kamu sudah punya pekerjaan di Indonesia, untuk pindah ke negara asing dan memulai lagi dari nol (dengan harus kuliah lagi, harus belajar bahasa baru, selera/kebiasaan yg berbeda) apakah kamu cukup punya waktu, energi, kesabaran dan tekad untuk menjalaninya?

      Saya sih mendukung banget bila seseorang mau mencari peluang kehidupan yang lebih baik, tetapi sayang banget bila hasilnya jauh dari yang diharapkan karena kurangnya persiapan atau tidak bisa beradaptasi. Untuk kasusmu, mungkin lebih baik bila kamu pakai mindset “perfilman Eropa” dan bukan perfilman Polandia semata. Kuliah perfilman di Warsawa menurut saya bukan a smart move karena reputasinya yang kurang terkenal. Saya lebih sarankan kamu belajar film di negara Eropa lain yg industri filmnya lebih maju jadi kansmu lebih besar. Tapi kalaupun kamu tetap go for Warsaw, jangan berpikir diri kamu hanya stuck di Polandia. Banyak kerjasama antar pekerja film Eropa dalam memproduksi sebuah film, jadi siapa tahu Polandia itu hanya batu loncatan atau titik awal karier barumu di Eropa. Jangan minder dengan identitas dan ide-ide seni ala Indonesia/Asia yang kamu bawa, mungkin awalnya kurang dipahami/ditanggapi tetapi itulah yang bikin kamu jadi unik. Dan yang paling penting, sesuai prinsip survival, beradaptasilah… Kalau memang ternyata hokimu bukan di industri perfilman Polandia/Eropa tapi kamu masih ingin stay di benua itu, jangan takut/enggan untuk mencoba berkarya di industri lain…

      Powodzenia… Nie poddawaj się… 🙂

      • Thanks beraaat buat Mba’ Elivie.,.
        Sarannya bakal aq jadikan pertimbangan kedepan.,.
        Kalau misalnya aq jadi ke Warsawa, jangan segan2 ngasi petunjuk ntar mba’ yh.,.
        Belajar dari pengalaman “senior” kan juga bermanfaat banget,., hihi.

        boleh ngasi bocoran gag mba’??? setelah sekian lama berkelana di Polandia,seberapa cepat mba’ kira2 mampu menguasai bahasa mereka sehari-hari??atau jangan2 mba’nya udah fluent bahasa poland neh ?? 🙂 …

        thanks mba’ elieve,.,

  3. mbak,saya mau tanya penghasilan rata rata per bulan untuk kerja di pabrik atau bagian industri di polandia berapa ya ? thanks atas infonya 🙂

    • Hai Elcha,

      Menurut laporan resmi GUS (Glowny Urzad Statystyczny atau Badan Pusat Statistik-nya Poland) di bulan Juli 2012, rata-rata upah perbulan untuk sektor industri di Poland saat ini adalah 3700 zloty (gross wage). Ini sekitar 1200 USD, cukup besar ya kalau dikurs ke rupiah? Akan tetapi, GUS juga menerangkan bahwa mayoritas pekerja di Poland sebenarnya bergaji lebih rendah daripada angka rata-rata itu, karena angka tsb dipengaruhi oleh sekian persen pekerja lain yg bergaji jauh lebih tinggi. Cek website GUS kalau penasaran » http://www.stat.gov.pl

      Kalau saya baca-baca di berbagai forum atau milis, kabarnya average wage yang riil bagi sebagian besar pekerja/buruh di Poland adalah sekitar 2100 zloty atau setara 700 USD.

  4. Wahhhh…..susah juga ya mw kerja di Polandia…kalo bekerja di bidang seni rupa macam pelukis jalanan gitu mbak? ada nggak di poland?

    • Halo Ibnu,

      Pelukis jalanan di Polandia baru kelihatan ketika musim panas, terutama di kota-kota tua yang merupakan obyek wisata. Di luar musim itu, pelukisnya entah pindah kemana… mungkin bekerja di dalam rumah/studio masing-masing. Ada banyak galeri seni di Polandia, di Warsawa saja ada puluhan dan beberapa kali saya temui mereka sedang pameran yang berhubungan dengan seni kontemporer Asia, tetapi saya tidak tahu jelas bagaimana sebenarnya peluang seniman Asia bila benar-benar tinggal menetap di sini. Yang saya sering dengar justru seniman Polandia yang ingin mengembangkan sayapnya di negara Eropa lain.

  5. wow menarik sekali apa yang mbak tuliskan tentang Polandia… hemmm
    saya tertarik untuk mengenal Polandia dan kebudayaan khususnya seni dalam hal seni musik..

Tinggalkan komentar